Tetapi ada saja ilmuan yang berbuat tidak benar dalam melakukan penelitian ilmiahnya. Para ilmuan yang ini dapat merusak reputasinya sendiri. Selain itu juga mereka dapat membahayakan keselamatan orang lain dengan hasil atau bisa dibilang diagnosa pada penelitiannya tersebut.
Apa sajakah yang terjadi apabila hal itu sudah terjadi dan orang-orang bisa mengetahuinya ? ada beberapa skandal di bidang sains yang menghebohkan seluruh dunia.
Ini dia skandal di bidang Sains yang menghebohkan :
- Peneliti yang Memalsukan Data
Pada 31 Oktober 2011 dibentuk 3 peneliti muda yang bekerja berbulan-bulan untuk meneliti cara Diederik bekerja hingga menemukan gejala ketidakberesan. Diduga hasil karya ilmiah Diederik adalah palsu. Hasil laporan sementara, terungkap Diederik mengarang data untuk sedikitnya 30 publikasi karya ilmiahnya. Diederik mengirimkan data-data palsunya untuk dianalisis lebih lanjut oleh koleganya. Diederik kabarnya mulai memanipulasi dan memalsukan data sejak tahun 2004.Kejanggalan mulai terkuak ketika beberapa laboratorium gagal untuk meneliti hubungan antara virus leukemia tikus dan kelelahan kronis. Judy Mikovits (Institut Whittemore Peterson) menolak untuk menyerahkan kunci notebook laboratorium. Dia melarikan diri dan membawa notebook-nya, dia melarikan diri ke California.Biostatistikawan Universitas Boston, Paolo Sebastiani menarik makalah penelitian yang mengidentifikasi 19 gen yang berhubungan dengan umur panjang pada orang-orang yang berumur 100 tahun atau lebih. Beberapa hari setelah makalah itu diterbitkan, beberapa pakar mengkritik hubungan kuat yang ditemukan karena kesalahan rangkaian penelitian yang dilakukan. Lalu tim Paolo bekerja kembali untuk menghilangkan sumber error, dan menemukan bahwa hubungan antara 19 gen dengan umur panjang itu tidak begitu kuat.
Makalah kontroversial tentang perubahan iklim, makalah ilmiah tersebut dibuat oleh ilmuwan yang meragukan perubahan iklim Edward Wegman dari Universitas George Mason, pada tahun 2008 dan dimuat di jurnal Computational Statistics and Data Analysis. Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa ilmuwan iklim saling mempublikasikan karyanya karena dekat dan seringnya berkolaborasi untuk mempertanyakan apakah perubahan iklim itu ada. Tetapi seorang sumber blogger mengungkapkan bahwa makalah ilmiah itu terbukti meniru alias plagiat, mengutip dari Wikipedia dan 2 buku namun tidak mencantumkannya. Akhirnya makalah itu ditarik dari jurnal pada Mei 2011 lalu.
- Penelitian Virus Tikus & Kelelahan Kronis
- Penelitian tentang Umur Panjang
- Penelitian Mahkluk Hidup yang Tahan Arsenik
- Penelitian Plagiat tentang Perubahan Iklim
0 comments:
Post a Comment