Open Chatbox
Blogger
Home » » Peluang Bisnis Bidang Clothing & Distro

Peluang Bisnis Bidang Clothing & Distro

Written By Hendri Yudha Permana on Friday, 9 March 2012 | 21:58


Saat ini peluang bisnis di bidang clothing sangatlah menjanjikan apalagi didukung dengan antusias masyarakat terutama dikalangan anak muda dan dewasa yang suka dengan style. Bisnis di bidang ini tidaklah susah hanya saja anda harus bisa mengetahui tren di pasaran saat ini atu dengan kata lain up to date, agar bisnis bisa berjalan dengan lancar. T-shirt model v-neck, sablon jenis ruster, bahan jenis katun combat 28s, merupakan salah satu produk t-shirt keluaran terbaru dari merek Deadseventies dalam tiga bulan terakhir ini. Hasilnya?



Penjualan online store naik 2 kali lipat, omzet retail merangkak tajam sampai 200%, kapasitas produksi pun mau tidak mau digenjot demi mencukupi derasnya permintaan atas merek clothing yang sudah eksis sejak tahun 2003 ini. Apa pasal? Rupanya diam-diam distro dan clothing lokal yang berkantor pusat di Bandung ini, punya kiat-kiat khusus agar bisa terus eksis dan diterima produknya di masyarakat, bukan saja cakupan lokal, tapi internasional, apa saja itu?

Cikal bakal distro/clothing memang tidak bisa lepas dari kota Bandung. Bermula dari beberapa anak muda kreatif yang membuat dan memasarkan produknya secara mandiri, dari membuka lapak kecil kecilan sampai hand to hand mereka lakukan. Bak gayung bersambut, ternyata cara ini mendapat tanggapan cukup positif di tengah krisis ekonomi yang cukup meremukkan sendi-sendi sektor industri pada tahun 1997 lalu.

Setelah itu, kemudian lahirlah beberapa nama label/merek perorangan dengan konsep yang tanpa batasan. Artinya, mereka membuat pola dan desain semau mereka tanpa memakai pakem yang justru menghilangkan nilai kreatifitas mereka. EAT, OUVAL Research, Invictus, AIRPLANE adalah salah satu pioneer dalam industri ini dan masih tetap eksis sampai sekarang.



Pada dasarnya, ada dua hal yang membedakan antara distro dan clothing/label/merek. Clothing adalah merek dari produk yang ditawarkan (biasanya merek perorangan), sedangkan distro kepanjangan dari kata distribution outlet. Maksudnya, distro merupakan wadah untuk menampung dan menjual produk clothing di pasaran yang jumlahnya mencapai 10.000 merek distro dan clothing di seluruh Indonesia (data dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan RI tahun 2008). Wow…angka yang sangat fantastis mengingat industri ini merupakan jenis usaha mikro kecil dan menengah.

Bila satu merek distro/clothing bisa mempekerjakan 4 orang, asumsinya adalah tersedianya 40.000 tenaga kerja yang bisa diserap dari industri ini, bukan angka yang kecil bukan? Ditambah lagi, berdasarkan data tahun 2008, plus mereka secara sadar dan kolektif terbiasa mandiri. Artinya, bahwa mulai pra produksi (persiapan bahan dan jenisnya, desain/pola/gambar) produksi (jahit, sablon, finishing), dan distribusi (penempatan di distro potensial baik di Jakarta, daerah, maupun luar negeri) mereka lakukan sendiri.

Dengan kata lain, industri kreatif ini menanamkan kemandirian dalam melakukan usaha dimulai dari dasar. Bisa kita bayangkan betapa industri kecil ini berkontribusi sangat besar untuk menciptakan lapangan kerja dan mencetak wirausahawan yang unggul, tangguh, tahan banting dan mempunyai mental yang bisa diacungi jempol.

Hal yang membedakan produk sejenis dengan indusri garmen pabrikan adalah dibatasinya jumlah kuantitas produksi dari setiap desain yang dihasilkan. Biasanya, hanya sejumlah puluhan dalam setiap produksi demi menjaga eksklusifitas produknya.

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

Sharing Berbagai Informasi

 
Copyright © 2012. hendriwuzzup.blogspot.com | info dan berita terbaru . All Rights Reserved.